Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

 

Hasil analisa FWI sejak tahun 2000 hingga tahun 2017 telah menunjukkan masih tingginya laju deforestasi. Pada rentang tahun 2000-2009, Indonesia kehilangan hutan alam seluas 1,4 juta ha/tahun. Pada periode selanjutnya (2009-2013) luasan hutan alam yang hilang berkurang menjadi 1,1 juta ha/tahun dan kembali naik pada periode 2013-2017 menjadi 1,4 juta ha/tahun. Dahulu komodifikasi kayu selalu menjadi inti dari pengusahaan hutan sebagai sumber pendapatan dan devisa negara yang paling diandalkan. Sektor kehutanan pernah memiliki peran utama dalam pemulihan perekonomian nasional pada era tahun 1970-an sebelum diambil alih oleh sektor migas. Sektor kehutanan mengalami pertumbuhan yang hebat dan menggerakkan ekspor bagi perekonomian tahun 1980-an dan 1990-an, meskipun ekspansi ini dicapai dengan mengorbankan hutan karena praktik kegiatan kehutanan yang tidak lestari sama sekali (PKHI, 2001). Kerusakan hutan disebabkan oleh kebijakan tata kelola kehutanan yang dipengaruhi oleh kekuatan ekonomi global. Hal ini nampak dalam kebijakan ekonomi politik yang pro terhadap investasi, baik asing maupun domestik, dalam sektor kehutanan, pertanian, dan pertambangan, yang bertujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi, telah berkontribusi terhadap kerusakan hutan di Indonesia. Kebijakan ekonomi politik pro investasi ini sangat nampak dalam pemerintahan kolonial, Orde Baru dan pasca Orde Baru.

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

related Publication

NASIB HUTAN INDONESIA DI UJUNG TANDUK
ANCAMAN KE-4 HUTAN DI PULAU-PULAU KECIL ARU (ENGLISH)
ANCAMAN KE-4 HUTAN DI PULAU-PULAU KECIL ARU
MULTIUSAHA KEHUTANAN DAN POTRET PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN ENERGI DI INDONESIA

Comment :

Rating:
4/5

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Get the news all the time. Delivered to your inbox!

Copyright © FWI-2024 | All Rights Reserved