Hutan Indonesia merupakan salah satu hutan tropis terluas di dunia dan ditempatkan pada urutan kedua dalam hal tingkat keanekaragaman hayatinya. Hutan Indonesia memberikan manfaat berlipat ganda, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada manusia untuk memenuhi hampir semua kebutuhan manusia. Ironisnya, pertumbuhan sektor kehutanan yang sangat pesat dan menggerakkan ekspor bagi perekonomian di tahun 1980-an dan 1990-an dicapai dengan mengorbankan hutan karena praktik kegiatan kehutanan yang tidak lestari. Konsekuensinya, Indonesia tercatat sebagai negara penyumbang emisi terbesar ketiga di dunia yang berasal dari penebangan hutan yang berlebihan dengan laju deforestasi mencapai 2 juta ha per tahun. Saat ini berkembang REDD-Plus sebagai inisiatif global yang bertujuan untuk menurunkan emisi karbon yang berasal dari deforestasi dan degradasi hutan. Dalam skema REDD terdapat 2 parameter yang digunakan untuk menilai keberhasilan skema tersebut yaitu perubahan luas tutupan hutan (forest cover change) dan perubahan stok karbon (carbon stock change). Laporan ini ditujukan untuk memperoleh gambaran kondisi dan perubahan tutupan hutan Indonesia pada periode tahun 2000-2009 dan bagaimana kinerja pelaku sektor kehutanan dalam mengelola hutan. Laporan ini merupakan lanjutan dari buku Potret Keadaan Hutan Indonesia yang diterbitkan pertama kali oleh Forest Watch Indonesia pada tahun 2001. Tentunya laporan ini sangat terbuka terhadap saran dan kritik dari pembaca guna perbaikan laporan ini di masa mendatang.