Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

 

Minyak kelapa sawit hampir tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Saat hendak sarapan, tersedia roti yang diolesi margarin atau ayam yang digoreng dengan minyak. Kemudian ada sabun dan sampo yang dipakai ketika mandi. Ada juga deterjen yang digunakan untuk mencuci pakaian kotor. Tidak ketinggalan, ada kosmetik yang dipakai ketika hendak keluar rumah. Kemudian saat listrik padam, selalu ada lilin sebagai penerangan. Semua produk tersebut menggunakan bahan baku yang berasal dari minyak kelapa sawit. Semua produk tersebut dikonsumsi oleh hampir semua orang. Palm Oil Research Institute of Malaysia atau PORIM telah mengidentifikasi beragam produk yang dapat dibuat dari minyak kelapa sawit, di antaranya bahan cat, resin, krayon, lilin, shortening, pengganti lemak cokelat, dan empat jenis lemak roti. Turunan minyak kelapa sawit dapat dibuat sabun, deterjen, sampo, margarin, bahan baku kosmetik, vitamin A, vitamin E, dan minyak goreng2. Kemudian, proses hidrogenasi dan fraksionasi olein, yaitu bagian cair dari CPO (crude palm oil) setelah proses pemisahan, menghasilkan minyak salad, minyak roti, serta minyak goreng. Sementara dari gliserolnya dapat dibuat produk pengemulsi, bahan pelengkap makanan dan pelarut organik. Dari bahan asam lemaknya bisa diciptakan sabun, pelumas timah, tinta, cairan untuk mengilatkan, deterjen, pelumas baja, kosmetik, dan biodiesel. Lebih lanjut lagi, kelak oleokimia (bahan turunan minyak kelapa sawit) akan menggantikan petrokimia (bahan turunan minyak bumi), yang berarti bahan bakar kendaraan bermotor tidak lagi menggunakan bensin atau solar dari minyak bumi, tetapi dari minyak kelapa sawit3

Penerbit :
Tahun Terbit :
2019
ISBN/ISSN :
9789799673046
Penulis :
Topik :
Penerbit :
Tahun Terbit :
2019
ISBN/ISSN :
9789799673046
Penulis :
Topik :
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

related Publication

Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia 2025-2045
Proyeksi Peningkatan Pendapatan KTH Melalui Kegiatan Kemitraan Konservasi Di Desa Mekarjaya dan Cipeuteuy, Sukabumi.
Model Agroforestri Komunitas Masyarakat di Sekitar Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)
NASIB HUTAN INDONESIA DI UJUNG TANDUK

Comment :

Rating:
4/5

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Get the news all the time. Delivered to your inbox!

Copyright © FWI-2024 | All Rights Reserved