Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

 

Studi ini menggambarkan profil konflik sektor kehutanan di Indonesia mulai tahun 1997 sampai dengan Juni 2003 berdasarkan artikel-artikel koran nasional dan provinsi serta enam studi lapangan di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Hasil studi ini menunjukkan bahwa konflik meningkat paling tajam pada tahun 2000 selama masa transisi menuju era desentralisasi. Pada umumnya frekuensi konflik dalam masa transisi dan sesudah era desentralisasi lebih tinggi dibandingkan dengan masa Orde Baru. Konflik-konflik ini dilaporkan paling banyak terjadi di Kalimantan Timur, kemudian diikuti oleh Sumatera dan Jawa Tengah. Penyebab utama konflik adalah adanya perbedaan cara pandang mengenai tata batas, hak pemanfaatan hutan, pembayaran kompensasi dan distribusi manfaat dari hutan. Walaupun laporan media lebih terfokus pada eskalasi konflik setelah masa reformasi, studi lapangan menunjukkan bahwa sejarah konflik sangatlah kompleks mulai dari yang bersifat laten sampai dengan penyelesaian konflik melalui pembayaran kompensasi yang tidak memuaskan dan terbukti tidak berhasil dalam menyelesaikan konflik dalam jangka panjang. Penelitian ini merekomendasikan agar (i) pengelolaan konflik dipertimbangkan sebagai elemen dalam pengelolaan hutan, (ii) pemantauan konflik kehutanan terus dilakukan agar kejadian, penyebab dan cara untuk mengelolanya dapat dipelajari lebih jauh, dan (iii) pilihan-pilihan metode untuk pengelolaan konflik harus digali lebih mendalam.

Penerbit :
Tahun Terbit :
2005
ISBN/ISSN :
Penulis :
Topik :
Penerbit :
Tahun Terbit :
2005
ISBN/ISSN :
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

related Publication

Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia 2025-2045
Proyeksi Peningkatan Pendapatan KTH Melalui Kegiatan Kemitraan Konservasi Di Desa Mekarjaya dan Cipeuteuy, Sukabumi.
Model Agroforestri Komunitas Masyarakat di Sekitar Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)
NASIB HUTAN INDONESIA DI UJUNG TANDUK

Comment :

Rating:
4/5

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Get the news all the time. Delivered to your inbox!

Copyright © FWI-2024 | All Rights Reserved